Spread the love
Suasana Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan YPPNH Sukaraja, Rabu (09/02)

pontrennurulhudaokut.or.id– Menindaklanjuti agenda sebelumnya, Bidang Pendidikan YPPNH Sukaraja menggelar Rapat Kordinasi Seksi Pendidikan Salafiyah, Rabu (09/02/2022), di Aula Kantor YPPNH Sukaraja. Dipimpin oleh Pengurus Seksi Pendidikan Salafiyah Bidang Pendidikan YPPNH Sukaraja, Mukhori, rapat mengundang Bendahara Yayasan, Seksi Pengasuhan Asrama, jajaran pengelola Unit-unit Madrasah Diniyah dan jajaran pengasuh Unit-unit Asrama di lingkungan PPNH Sukaraja.

“Rapat ini untuk melakukan kordinasi awal jajaran pengurus Pendidikan Salafiyah PPNH Sukaraja. Intinya untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan dasar dan krusial seputar penyelenggaraan pendidikan diniyah di lingkungan Nurul Huda dari sudut pandang pengelola masing-masing unit dan jajaran terkait,” papar Mukhori saat membuka forum.

Ketua Bidang Pendidikan YPPNH Sukaraja, Dedy Mardiansyah, M.Pd., dalam sambutannya mewakili Ketua YPPNH Sukaraja, Drs. H. Tasdiq, M.Pd.I., menyampaikan bahwa gerak kepengurusan Yayasan PPNH Sukaraja periode 2021-2023 ini lebih ke arah pemantapan dasar-dasar atau pedoman bagi peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu, garis kebijakan Yayasan adalah pada penguatan kendali organisasi kepengurusan secara satu pintu, satu komando dan satu frekuensi.

“Minjam bahasa Bapak Ketua Yayasan, jajaran kepengurusan sampai ke para staf di unit-unit perlu banyak ngopi bareng terkait penyelesaian persoalan-persoalan pengelolaan secara terstruktur, sistematis dan massif,” ungkap Dedy.

Dalam rangka meneruskan amanat Ketua Yayasan, lanjut Dedy, maka Bidang Pendidikan merasa perlu untuk memulai kordinasi dari kepengurusan Seksi Pendidikan Salafiyah didukung Seksi Pengasuhan Asrama. Hal ini tentu saja mengingat keberadaan pendidikan diniyah salafiyah sebagai akar bagi tugas utama PPNH Sukaraja yaitu penyelenggaraan pendidikan.

Semua unit yang ada di dalam lingkungan Nurul Huda ini termasuk Universitas Nurul Huda, tegas Dedy, dapat tumbuh dan berkembang dari akarnya yang berupa pendidikan diniyah salafiyah ini.

Dalam kesempatan itu, Dedy yang juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni Nurul Huda (Ikanuha) mengingatkan sejarah Pendidikan Salafiyah di lingkungan Nurul Huda yang telah dimulai oleh Abah Affandi sejak tahun 1978 di Trimoharjo. Bersama 14 orang santri dari Trimoharjo itulah dimana salah satunya Ustadz Tasdiq, Ketua Yayasan, Abah Affandi hijrah ke Sukaraja pada tahun 1980 memenuhi ajakan para tokoh Sukaraja.

Dengan meneruskan pendidikan salafiyah bagi keempat belas santri itulah langkah pendidikan Nurul Huda dimulai. Lalu, untuk mendukung pendidikan salafiyah itu, tahun 1982 didirikanlah Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda. Pada saat akan mendirikan Madrasah Aliyah Nurul Huda pada tahun 1986, Abah Affandi meminta Abah Sholeh untuk membantunya berjuang mengembangkan penyelenggaraan pendidikan Nurul Huda. Permintaan Abah Affandi dikabulkan oleh Abah Sholeh dan sejak itulah Abah Affandi menyerahkan kepemimpinan Nurul Huda kepada Abah Sholeh sampai kemudian Abah Sholeh berpulang pada tahun 2008.

“Dari peran sentral Abah Affandi secara praksis dan peran besar Abah Sholeh secara organisatoris itulah dunia Nurul Huda yang berbasis pendidikan salafiyah dan berorientasi terbuka kepada pendidikan sain dan teknologi ini terbentuk. Dunia pendidikan yang karakternya itu disebut oleh Abah Sholeh sebagai Pendidikan Salafiyah Plus itu. Itulah kemudian pada kepengurusan ini, Yayasan mengabadikannya menjadi Seksi Pendidikan Salafiyah dan Seksi Pendidikan Plus,” pungkas Dedy.

Rapat dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB itu berlangsung mengalir dengan pembahasan yang terfokus mengurai dan menuntaskan satu persatu topik persoalan.

Mulai dari persoalan administrasi dan pembiayaan, keaktifan santri dan dewan guru dalam kegiatan dan proses pembelajaran, kordinasi antar pengelola Diniyah dan pengurus Asrama terkait pengkondisian kedisiplinan kehadiran santri, proyeksi tata organisasi Diniyah yang relevan untuk dikembangkan ke depan hingga rencana awal dokumentasi desain kurikulum Pendidikan Salafiyah Nurul Huda.

“Setelah ini, sebagaimana amanat Rapat Kerja Pengurus Bidang Pendidikan kemaren, akan kami edarkan kepada masing-masing unit semacam formulir terkait Daftar Inventarisir Masalah. Itu nanti akan kita kumpulkan dan akan menjadi pengunci dari apa yang telah kita bahas di forum ini,” tutup Mukhori. (Ynd)

Tinggalkan Balasan