Spread the love

Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja – Literasi merupakan hal yang sangat penting bagi proses pembelajaran santri atau siswa dalam segala jenjang tidak terkecuali tingkat SMA/MA. Menurut KKBI, literasi adalah kemampuan individu dalam mengelola informasi dan pengetahuan untuk memperoleh kecakapan hidup.

Pada dasarnya literasi itu ada beberapa jenis diantaranya yaitu literasi dini, literasi dasar dan lain sebagainya.

Jika ditinjau dari berbagai aspek, budaya literasi sangat banyak manfaatnya, seperti bisa menambah kosakata, meningkatkan kerja otak, memperoleh wawasan baru, meningkatkan kemampuan interpersonal, mempertajam dalam penangkapan makna dari informasi tertentu yang dibaca atau didengar, meningkatkan kemampuan verbal, melatih kemampuan berpikir, menganalisa, bahkan mampu menulis dan merangkai kata-kata yang bermakna.

Nah hal itu telah mulai diterapkan oleh salah satu Madrasah Aliyah di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, yaitu Madrasah Aliyah Nurul Huda (MA-NH) Sukaraja.

Madrasah tersebut dibawah pimpinan Al Ustadz Suyaskoni, S.Pd.I., berusaha dalam meningkatkan kemampuan literasi santrinya dengan cara mengadakan program Pra Pembelajaran.

Hal itu dilakukan selain untuk mempertajam berliterasi santri juga sebagai upaya dalam mempertegas identitas atau jati diri santri MA-NH Sukaraja sebagai anak didik yang menimba ilmu di sekolah atau madrasah berbasis pesantren tersebut. Yaitu Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja.

Program ini disisipkan pada waktu 30 menit sebelum proses pembelajaran dimulai. Dan dalam setiap harinya kegiatan pra KBM tersebut diisi dengan berbagai macam jenis materi, seperti belajar kosakata Bahasa Inggris, Bahasa Arab, bersholawat, tahlil, Pramuka, dan lain sebagainya.

Untuk mensukseskan program tersebut MA-NH Sukaraja melibatkan seluruh dewan pendidik MA-NH Sukaraja. Yakni dengan cara bergiliran dalam pendampingan proses kegiatan, sesuai dengan jenis materi dan keahlian yang dimiliki oleh dewan pendidik MA-NH Sukaraja yang bersangkutan.

Dengan adanya gerakan semacam itu diharapkan para santri MA-NH Sukaraja mampu lebih baik dalam hal berliterasi. Serta juga akan menjadi modal utama mereka ketika nantinya tidak lagi sekolah di MA-NH.

Karena kedepan tidak ada yang tahu seseorang akan menjadi apa, dan mempunyai peran seperti apa. Untuk itu rasanya upaya-upaya yang sudah ditempuh MA-NH Sukaraja dalam mempersiapkan bekal untuk santri-santrinya memang sangat diperlukan dan divariasikan. Agar kedepan mereka tidak hanya mempunyai satu atau dua modal saja dalam menyongsong tantangan demi tantangan yang pasti akan ditemukan dalam perjalanan mereka bertualang di dunia yang fana ini. (Idnay)

Tinggalkan Balasan