
Pendiri dan Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja KH. Affandi, BA,
Profil Pendiri
Tahun 1949, di Jember Jawa Timur, KH. Affandi dilahirkan. Tepatnya pada tanggal lima belas Maret seribu sembilan ratus empat puluh sembilan (15-03-1949). Saat ini beliau bertempat tinggal di Desa Sukaraja, Rukun warga 002, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten Ogan Komering UluTimur. sejak usia lima tahun telah merasakan bagaimana susahnya bapak dan ibunya ikut babat alas yang masih banyak tunggulnya untuk digunakan sebagai lahan persawahan. merasakana bagaimana susahnya makan jagung yang diparut sebagai bahan makanan pokok sehari-hari. Hingga bagaimana susahnya perjuangan untuk mendapatkan layanan pendidikan yang lebih baik.
Tantangan tidak hanya dari luar lingkungan keluarganya. Justru yang terberat minimnya dukungan dari keluarganya. Bukan karena tak mau, tapi semata karena tak mampu untuk membantu. Dan itu semua, bagi Kiai Affandi justru dinikmati sebagai tangga sukses perjuangan. Hingga Kiai Affandi mondok di Pondok Pesantren Subussalam Sriwangi pada tahun 1963 sampai tamat sebagai lulusan pertama Madrasah Diniyah pada tahun 1968.
Bahkan hingga mondok di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur pada tahun 1969 dan tamat Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadiin pada tahun itu juga. Lalu meneruskan studi pada bacholoriat Fakultas Syariah Universitas Tri Bakti dan tamat tahun 1976, semuanya dilalui dalam jalan serba kekurangan sebagai anak keluarga transmigran Jawa di Sumatera.
Sewaktu mondok di Pesantren Sriwangi, Rais PWNU Sumatera Selatan ini harus berjuang ngelaju dari rumahnya di Desa Trimoharjo ke Desa Sriwangi. Ini mengingat dirinya harus juga membantu kedua orang tuanya di rumah. Membantu sang bapak untuk keperluan pekerjaan di sawah. Membantu sang ibu untuk keperluan berjualan cenil keliling dari desa ke desa hingga ke Desa Petanggan.
Selama di Pesantren Lirboyo juga demikian. Salah satu deklarator PKB di Sumsel ini juga mencari tambahan biaya dengan cara menerima upahan mengisi makna kitab kuning kepunyaan santri yang lain. Dengan jalan itu pula Kiai Affandi dapat menelaah kitab-kitab pelajaran di Lirboyo. Sebab, jangankan untuk membeli kitab, uang untuk makan sehari-hari saja sangat sering kekurangan. Namun, sekali lagi hal itu bukanlah alasan bagi Kiai Affandi untuk gagal dalam perjuangannya.
Pun demikian ketika Kiai Affandi mulai merintis perjuangannya di Belitang di tahun 1978. Dimana ketika para santri asuhannya yang mulai mengalami perkembangan justru ditashih ulang oleh tokoh senior di masjid desanya tempat ia mengabdi. Hal yang membuatnya memilih memindahkan aktivitas pengajaran ke rumah orangtuanya. Tak lama setelah itu, Kiai Affandi pun menerima tawaran dari Kiai Suhadi untuk migrasi ke Cahaya Tani. Lokasi dimana Kiai Suhadi telah merintis berdirinya Madrasah Tsanawiyah. Namun setelah dicheck, Kiai Affandi merasa lebih tertarik untuk migrasi ke Desa Sukaraja.
Tawaran migrasi ke Sukaraja ini diterima oleh Kiai Affandi bersamaan dengan datangnya tawaran ke Cahaya Tani dari Kiai Suhadi yang kala itu diminta oleh Kiai Affandi memberikan pengajian di Trimoharjo. Oleh Haji Mustamar yang mengantarkan Kiai Suhadi, Kiai Affandi mendapatkan pesan, kalau tidak jadi ke Cahaya Tani nanti, agar Kiai Affandi ke Sukaraja saja.
Begitulah, Kiai Affandi pada tanggal 9 September 1980, empat puluh tahun yang lalu, akhirnya migrasi dari Trimoharjo ke Sukaraja. Bersama istri dan anak sulungnya yang baru lahir. Diikuti oleh 14 santri yang telah didiknya sejak dua tahun sebelumnya di Trimoharjo. Salah satu dari santri itu adalah H. Tasdiq yang kini ditugaskan Kiai Affandi memimpin PPNH Sukaraja. Tokoh yang sehari-harinya juga bertugas sebagai Kepala KUA Kecamatan Buay Madang ini tidak sendiri terkait migrasi PPNH Sukaraja ini. Bahkan, selain yang ikut berjuang di dalam lembaga PPNH Sukaraja, juga banyak yang mengabdi di luar NH bahkan di luar daerah. Termasuk di Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu, teristimewa di lingkungan Yayasan Tarbiyah Rejang Lebong. Hal ini tentu tak terlepas dari barkah sanad keilmuan PPNH Sukaraja dengan Pesantren Sriwangi dan Pesantren Lirboyo.
Hal yang menjadi fokus aksi migrasi model Kiai Affandi lewat PPNH Sukaraja ini adalah pengembangan literasi Salafi Sunni Syafi’i model pesantren yang Jawa yang terakses bagi masyarakat Sumatera. Bagaimana pengajian kitab kuning bisa dalam dan luas diakses sedemikian rupa secara sukarela oleh masyarakat di Sumatera Selatan. Pilihan model gerakan Kiai Affandi inilah yang belakangan diistilahkan oleh Kiai Sholeh Hasan sebagai Pendidikan Salafiyah Plus PPNH Sukaraja. Sebuah model pendidikan keagamaan berbasis pembelajaran kitab klasik yang terbuka terhadap langkah-langkah inovasi. Inovasi yang bertujuan meningkatkan kelancaran pendidikan salafiyah itu sendiri. Inovasi yang utamanya berupa penyelenggaraan pendidikan umum atau formal.
Kini, memasuki usia 40 tahun perjuangannya, PPNH Sukaraja tengah dalam proses mengembangkan perguruan tingginya. Dari bentuk STKIP Nurul Huda menjadi Universitas Nurul Huda dengan program studi terdiri dari Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Guru MI dan Pendidikan Teknologi Informasi. Hal yang sejak tahun 1995 telah dirintis oleh Kiai Affandi bersama Kiai Sholeh Hasan. Sebelum itu, salah satu perguruan swasta terbesar di Sumatera Bagian Selatan ini juga telah membangun kelembagaan pendidikannya sejak dari RA, MI, MTs, SMP Terpadu, MA, SMK dan SMA Terpadu.
Semoga Allah senantiasa memberikan tambah barkah bagi perjuangan PPNH Sukaraja. Baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Baik bagi dunia pesantren di Sumatera secara umum. Maupun dunia pesantren di Komering secara khusus. Terutama sebagai salah satu lokomotif literasi Salafi Sunni Syafi’i. Terutama bagi alumni yang telah berkiprah di berbagai lembaga termasuk di Yayasan Tarbiyah Rejang Lebong. Mudah-mudahan, di era revolusi 4.0 dan di tengah masa pandemi Corona ini, PPNH Sukaraja diberikan petunjuk sebaik-baiknya untuk bisa melalui fase 40 tahun keduanya.[] Allahumma tambah.. Allahumma barkah.. Allahuma hijrah..
* Penulis adalah Ketua Ikatan Alumni PPNH Sukaraja (IKANUHA)
Filming Services
Aenean non accumsan ante. Duis et risus accumsan sem tempus porta nec sit amet estsed ut euismod.
Digital Marketing
Vivamus luctus maximus vestibulum. Donec et enim vitae tellus auctor menean leo diamfeugiat nulla sed.
Visual Effects
Praesent commodo pharetra. Fusce fermentum anteac met interdum elementum arculectus lacinia nonsa.
Faucibus Lectus
Aenean non accumsan ante. Duis et risus accumsan sem tempus porta nec sit amet estsed ut euismod.
Integer Curabitur
Vivamus luctus maximus vestibulum. Donec et enim vitae tellus auctor menean leo diamfeugiat nulla sed.
Commodo Convallis
Praesent commodo pharetra. Fusce fermentum anteac met interdum elementum arculectus lacinia nonsa.
01.
Pricing
Basic
$40
Silver
$50
Gold
$60
Diamond
$70
02.
30% DISCOUNT
Donec et enim vitae tellus auctor menean leo diamfeugiat nulla sed. consequat venenatis est. Praesent commodo consequat pharetra.
03.