Rapat Sinkronisasi Pembinaan Santri Mahasiswa YPPNH
Pontrennurulhudaokut.or.id- Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja lakukan sinkronisasi pembinaan santri mahasiswa YPPNH Sukaraja. Hal itu ditempu dengan cara mengundang setiap perwakilan unit baik Asrama, Madrasah Diniyah, maupun Pendidikan Formal lingkup YPPNH, untuk itu pada Senin, (30/05/2022) diadakan rapat di Ruang Rapat Yayasan YPPNH Sukaraja, Buay Madang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), dalam rangkah membahas apa yang dimaksud diatas.
Majelis dipimpin langsung oleh Ketua Bidang Pendidikan YPPNH Sukaraja, Ustadz Dedy Mardiansyah, M.Pd., dalam kesempatan itu ada dua pokok pembahasan utama terkait pembinaan santri Mahasiswa YPPNH. Yang pertama, masalah sinkronisasi antara kegiatan santri mahasiswa dengan KBM di kampus, dalam hal ini Universitas Nurul Huda (UNH). Yang kedua, terkait penyedian beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari dari sekolah lingkup YPPNH, seperti MA-NH, SMK-NH, dan SMAT-NH yang meneruskan pendidikan di UNH.
“Rapat ini secara prinsip adalah mejelis dengar, dimana kami selaku penanggung jawab Pengurus Bidang Pendidikan YPPNH Sukaraja yang baru, perlu mendengar hal ihwal tentang program pembinaan santri mahasiswa yang sudah berjalan berdasarkan sudut pandang atau tugas dan fungsi masing-masing komponen atau sub bidang,” tegasnya
Lalu ia juga menambahkan bahwa poin-poin yang akan disampaikan oleh masing-masing peserta rapat akan dijadikan draft sebagai bahan Pedoman Program Pembinaan Santri Mahasiswa YPPNH Sukaraja.
“Dokumen Pedoman Pembinaan Santri Mahasiswa Yayasan PPNH Sukaraja tersebut selanjutnya diajukan oleh Ketua YPPNH Sukaraja, Drs. H. M. Tasdiq.,M.Pd.I., kepada Ketua Pembina YPPNH Sukaraja, KH. Affandi, BA., guna dijadikan Buku Pedoman Pembinaan Santri Mahasiswa YPPNH Sukaraja,” ungkapnya.
Forum dimulai dengan pemaparan oleh Kepala Madrasah Aliyah Nurul Huda (MA-MH) Sukaraja, HJ. Mursilah, M.E., terkait apa yang menjadi pokok bahasan diatas dan persoalan lain yang dihadapi oleh MA-NH. Pada kesempatan itu juga ia meminta agar penyediaan bahan ajar yang telah dibahas oleh forum dapat disegerakan oleh pihak kampus melalui yayasan. Kemudian soal pengajuan calon mahasiswa dari MA-NH supaya dapat lebih diperjelas teknisnya. “MA-NH hari mengalami penurunan dedikasi dan loyalitas tenaga pendidik,” ucapnya.
Untuk itu ia berharap agar kiranya pihak yayasan dapat memberikan solusi agar kinerja dan prodiktifitas ketenagaan dapat normal kembali.
Setelah itu ada juga pemaparan oleh Waka Kurikulum, Alvi Syahri, S.Pd., mewakili Kepala SMK-NH. Dalam paparan itu ia mengatakan untuk pihak UNH lebih pesuasif dan proaktif langsung ke SMK-NH dalam mempromisikan UNH. Ia juga meminta supaya kiranya UNH memberikan kemudahan bagi bakal calon mahasiswa UNH yang dari SMK-NH, terutama bagi mereka yang tidak dapat program beasiswa KIP di UNH.
“Kita berharap agar pihak Kaprodi UNH dapat lebih interaktif dan komunikatif lagi dengan Kepala Program Jurusan di SMK,” tegasnya. Selanjutnya hal senada juga disampaikan oleh Kepala SMAT-NH, Sulthon MH, S.Pd.I., ia juga menambahkan bahwa dari 27 menjadi 28 bahkan akan lebih siswa dari SMAT-NH yang meneruskan pendidikan di UNH.
Kemudian untuk bahan ajar, ia meminta agar kurikulum keaswajaan atau ke NU-an dapat lebih dimunculkan dalam pendidikan. “ini karena di Belitang sudah sangat nampak calon basis gerakan Wahabi,” ungkapnya.
Ia juga berharap untuk kedepan PPL dari UNH ke SMAT-NH atau SMPT-NH harus sesuai target atau sesuai dengan jurusan yang diambil. Untuk itu ia menyarankan pihak UNH pembinaannya lebih ditingkatkan lagi terhadap mahasiswa PPL.
Dalam kesempatan yang sama Agus H. Zen Muttaqien, S.Pd., menyampaikan bahwa semua program kepesantrenan Asrama yang ia kelola, dalam hal ini Asrama Al-Umami sepenuhnya dari Pengasuh PPNH, Romo KH. Affandi. Asrama Al-Umami juga mempunyai program khusus, salah satunya program tahfidz. Untuk itu ia mengharapkan ada keringanan dari kampus kepada santri mahasiswa yang mengikuti program itu.
“Secara teknis biasanya yang sering muncul yaitu persoalan waktu datang santri mahasiswa peserta program itu ke kampus. Oleh karena itu kita berharap ada kesadaran kampus terutama dosen mata kuliah bersangkutan kepada mahasiswa yang dimaksud,” ia juga menambahkan” Belum lagi mereka atau santri mahasiswa yang di Umami mayoritas adalah senior yang mempunyai tanggung jawab penuh untuk mengurus adik-adiknya junior,” ujarnya.
Selanjutnya ia juga mengatakan, terkait pembinaan santri sudag saatnya diagendakan untuk sowan Kiai dalam hal ini Romo KH. Affandi. Karena menurutnya KH. Affandi adalah orang tua mereka semua yang pasti mempunyai pandangan masa depan untuk kemajuan YPPNH.
Hal senada juga disampaikan Agus Haris Muzakki, M.Pd., selaku Pengasuh Asrama Putra PPNH ia juga minta pihak UNH memperjelas skema beasiswanya. Lebih lanjut lagi hal yang sama juga disampaikan oleh Pengasuh Asrama TPQ PPNH, yang diwakili oleh Ning Barokatun, S.Pd.
Kemudian Pemaparan dari Pengasuh Asrama Putri dan Asrama Sunan Kalijaga diwakili oleh Agus Saiful Muluk. Dalam forom itu ia juga menyampaikan permasalahan terkait apa yang sudah disampaikan sebelumnya oleh Pengasuh Asrama Al-Umami, Agus Zen. Untuk itu ia berharap ada perlkuan khusus terhadap santri mahasiswa atau kebijakan dari UNH.
“Melalui forum ini kami mengharapkan kirangnya ada sinkronisasi dari sekolah terutama MA dan MTs mengenai kepulangan santri yang sudah diwisuda. Karena mereka sudah minta pulang, padahal pendidiknya (Diniyah atau Asrama) belum terselesaikan,” terangnya.
Menanggapi apa yang sudah dipaparkan diatas pengelola kampus UNH, Warek I Suhartono, M.Pd.I., mengatakan bahwa ia berterima kasih atas apa yang sudah dipaparka oleh majelis rapat tersebut. Ia juga mengakui terkait penyediaan bahan ajar itu memang bidangnya selaku warek I. Dan juga sangat relevan dengan penjaminan serta peningkatan mutu UNH. Kemudian untuk bidang kemahasiswa akan ia lanjutkan ke Warek III UNH karena itu bidangnya. “Sebenarnya persoalan beasiswa ini, mulai mancari quota sampai mengejar siapa yang mengisinya dari calon mahasiswa itu juga bukan bidang kami,” tegasnya.
Lalu ia juga mengucapkan terima kasih kepada para Pimpinan unit pendidikan YPPNH baik SMAT, SMK, dan MA yang sudah memberikan rekomendasi jelas calon mahasiswa UNH dari lingkungan PPNH. “Terkait kurikulum keaswajaan atau ke NU-an di UNH dan mungkin juga jajaran PPNH, benar perlu kita susun dan ada baiknya, untuk membantu meningkatan mutu dan akreditasi intitusi kita masing-masing. Baik UNH, MA, SMK, maupun SMAT,” ungkapnya lagi.
Selanjutnya soal KKN, PPL dan program lainnya terkait sinkronisasi program pembinaan santri mahasiswa ia mengatakan supaya diadakan diskusi lebih lanjut agar terjawab semuanya.
Ainur Rohmah, M.Pd., selaku Warek II, menimbali, ia meminta jadwal santri yang berstatus pengurus untuk dikirim ke pihak kampus. Sebab ada indikasi santri pengurus yang sudah menyelesaikan tugas kepesantrenannya namun masih juga terlambat ke kampus. Ia juga menginfokan tentang kesedian beasiswa di UNH, bahwa selain KIP ada juga program Baznas dan dari kampus juga menyediakan beasiswa Tahfidz. Yang sudah 30 Jus,dan saat ini mereka juga sedang mempersiapkan skema untuk yang dibawah 30 Jus.
Kemudian Dekan FAI, Marlina M.Pd dan Dekan FIP, Lailatul Fitriyah, S.S., M.Pd.,juga menyinggung personal sama, yaitu terkait upaya sinkronisasi perlakuan santri mahasiswa yang berstatus pengurus dan ikut program khusus kepesantrenan. “Ini akan kita bawah ke forum diskusi di Fakultas dengan para Kaprodi dan dosen-dosen,” ungkapnya Marlina.(Yandi)