Spread the love

Pontrennurulhudaokut.or.id-

[22.20, 13/2/2022] +62 852-7332-7787: Dalam kegiatan PKL SMK Nurul Huda Kali ini ada sebanyak 35 titik sebagai tempat PKL. 35 titik itu terdiri dari daerah-daerah yang ada di OKI, OKUT, OKUS, dan Way Kanan.

Menurut Firli Saputra, S.Pd., Kepala SMK Nurul Huda pembagian itu sebenarnya berdasarkan pada tempat asal siswa.

PKL merupakan suatu cara bagaimana siswa bisa mengimplementasikan kompentesi sesuai keahlian yang dimiliki. “ Keahlian dibidang akuntansi dikeuangan lembaganya, OTKP tentang perkantorannya, begitu juga keahlian di bidang multimedia,” tutur Firli yang juga alumni SMK Nurul Huda di kantornya hari ini.

Selain itu PKL juga sebagai wahana siswa belajar. Sebab tidak menutup kemungkinan bahwa adanya perbedaan apa yang didapat di bangku sekolah dengan realita di lapangan. Artinya berfungsi juga untuk menambah wawasan, ilmu, pengetahuan, dan pengalaman baru.

SMK Nurul Huda merupakan Sekolah Kejuruan Berbasis Pesantren. Maka sekitar tahun 2017, SMK-NH mulai mengkolaborasikan antara ilmu keahlian di sekolah dengan ilmu kepesantrenannya. ” Terutama ilmu yang berkaitan dengan ibadah kemasyarakatan,” tambah Firli. Ibadah kemasyarakatan itu misalnya memberikan pengajaran di TPA, Majlis Ta’lim, Yasinan, Tahlil, serta Adzan di tempat PKL.

Pelaksanaan PKL SMK-NH Tahun Ajaran 2021/2022 itu sudah dimulai sejak (13/12/2021). Dan akan ditarik pada (13/02/2022).

Ada sekitar 84 siswa yang ikut kegiatan tersebut. SMK-NH memang memiliki cara tersendiri dalam menyelenggarakan PKL. Perbedaan SMK-NH dengan SMK pada umumnya yaitu dilihat dari bentuknya yang mirip dengan mahasiswa ketika melakukan KKN. “ Hal ini sesuai dengan harapan dan keinginan beliau Abah Fandi,” jelas orang nomor satu di SMK-NH Sukaraja ini.

Kiai Affandi, selaku pengasuh PPNH Sukaraja, lanjut Firli, menginginkan bagaimana santrinya bisa Safari Dakwah. Namun itu tambah Firli lagi, diminta dilakukan pada saat bulan Ramadhan.

Karena berbagai pertimbangan maka dicarilah momen yang pas. Hingga hal itu dikolaborasikan dengan kegiatan PKL. Walau pada awalnya “Abah Fandi minta itu dilakukan pada 1 Ramadhan sampai 27 atau 29 Ramadhan pada waktu itu Kepala SMK-nya Bapak Mukhamad Fathoni ,” ungkap Firli.

“Nah ini kita ada waktu dua bulan. Artinya lebih dari itu”, ucap Firli menggambarkan suasana yang ada saat dimana mareka sedang diskusi pada waktu itu. Dengan begitu katanya maka siswa bisa mempraktekkan kompetensi keahlian yang dimiliki di pagi hari, dan sorenya mereka gunakan untuk mengimplementasikan ilmu kepesantrenan. (Ynd)

Tinggalkan Balasan