
Oleh: Dedy Mardiansyah*
Pontrennurulhudaokut.or.id- OKU Timur muncul sebagai kabupaten lumbung pangan terbesar di Provinsi Sumatera Selatan. Sungai Komering dan paparan lahan rawa yang datar dan sangat luas merupakan fasilitas utamanya yang Allah kasihkan. Pendukungnya adalah program transmigrasi yang agenda utamanya pembangunan teknologi irigasi dengan Bendung Perjaya dan pencetakan lahan sawah secara massif.
Keuletan petani transmigran Jawa dan keterbukaan elit pribumi Komering menjadi basis utama kemunculan OKU Timur sebagai lumbung pangan Sumsel. Pesantren-pesantren menjadi kontak sosial paling strategis bagi berlakunya transformasi sosial yang progresif di OKU Timur.
Kiai sebagai elit petani transmigran Jawa bertemu secara dinamis dan harmonis dengan elit pribumi Komering yang memimpin pemerintahan melalui pesantren salafiyah yang lebih terbuka terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
PPNH Sukaraja yang berdiri pada September 1980 dengan perguruan tingginya menjadi sarana konsolidasi kultural efektif masyarakat transmigan Jawa. Sekaligus juga menjadi sarana mobilisasi struktural massif masyarakat petani transmigran.
Tokoh sentral yang meramu gerakan elit masyarakat petani transmigran Jawa ini adalah Kiai Affandi. Selain merupakan alumni angkatan pertama Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Subulussalam Sriwangi, Kiai Affandi juga angkatan pendahulu putera petani transmigran Jawa di Belitang yang mondok di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
Solidaritas yang kuat dan mobilitas yang meningkat bagi masyarakat petani transmigran Jawa pada PPNH Sukaraja dan kampus perguruan tingginya yang berdiri sejak 1995 membuat elit Komering melirik komunitas elit PPNH Sukaraja sebagai mitranya yang paling strategis sekaligus taktis dalam pembangunan OKU Timur.
Tak pelak, PPNH Sukaraja secara strategis dan kampus perguruan tingginya secara taktis berkontribusi besar dalam pembentukan dan pembangunan OKU Timur. Kemunculan generasi sarjana yang ulet dan stabil keturunan petani transmigan Jawa dan kesiapan mereka untuk terjun mengabdi di masyarakat menemukan momentumnya pada pemekaran OKU Timur dan OKU Selatan dari Kabupaten OKU pada tahun 2003.
Tak heran, sarjana lulusan perguruan tinggi PPNH Sukaraja ini terserap lebih banyak dari perguruan tinggi lainnya di dalam birokrasi pemerintahan secara khusus maupun advokasi dan pelayanan kemasyarakatan secara umum.
Dalam konteks kaderisasi para sarjana keturunan petani transmigran Jawa itu di PPNH Sukaraja, PMII adalah komponen yang paling progresif. Sebagai organisasi kaderisasi mahasiswa berlatar Nahdlatul Ulama (NU) yang berdiri sejak 1960, PMII lahir di perguruan tinggi milik PPNH Sukaraja sejak sebelum OKU Timur berdiri.
Tokoh yang menjadi inspirasi berdirinya PMII di perguruan tinggi milik PPNH Sukaraja itu tak lain adalah Allah Yarhamuhu Drs. KH. Sholeh Hasan. Tokoh yang berkenan mendampingi Kiai Affandi mengembangkan PPNH Sukaraja ini kemudian muncul sebagai sosok kiai pemimpin pesantren yang berlatar aktivis PMII terdepan di Sumsel.
Beliau juga inspirasi utama bagi progresivitas perguruan tinggi PPNH Sukaraja. Transformasi kelembagaannya mulai dari kemunculan PTAIS Nurul Huda dimana Beliau yang memimpinnya. Peralihan menjadi STIT Nurul Huda hingga perubahan ke STKIP Nurul Huda.
Hingga langkah menuju Universitas Nurul Huda, yang kini ditempuh, tak pelak merupakan bagian praksis transformatif Abah Sholeh. Sebuah keniscayaan yang memang dimulai oleh Kiai Affandi sejak awal mendirikan Nurul Huda dengan Pendidikan Salafiyah Plus sebagai identitas utamanya.
Identitas Salafiyah Plus itulah yang memungkinkan Allah memberikan banyak kembangan atau progress gerakan pada Nurul Huda. Progresivitas yang tidak hanya memungkinkan PPNH Sukaraja, melalui perguruan tingginya, melahirkan PMII di OKU Timur dan sekitarnya. Tetapi juga melahirkan HMI dan organisasi-organisasi lainnya.
Bahkan baik di PMII maupun HMI, lulusan perguruan tinggi PPNH Sukaraja ini sampai ada yang aktif di Pengurus Besarnya masing-masing. Kader STKIP Nurul Huda yang meneruskan bakti di PB PMII adalah Sahabati Heni Iswanti dan Sahabati Septia Ulan. Sementara itu di PB HMI adalah Saudara Cak Suyatmin .
Selain itu, STKIP Nurul Huda juga jelas kontribusinya bagi kelahiran kampus-kampus perguruan tinggi lainnya dan tokoh-tokoh pengelolanya. Seperti STKIP Muhammadiyah, STIT NU OKU Timur, STIS Subulussalam Sriwangi, STIT Al Hikmah Way Kanan dan juga STAI Ashiddiqiyah OKI.
*Ketua IKANUHA (Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja).
** Ditulis pertama kali di akun Facebook Dedy Mardiansyah pada 17 Oktober 2020 dan diterbitkan kembali oleh komering.sahabatrakyat.com pada 25 September 2021 dengan judul yang sama yaitu, STKIP Nurul Huda: Lokomotif Pengembangan Sumberdaya Manusia OKU Timur.