Spread the love
Suasan pembukaan proses penyeleksian

Pontrennurulhudaokut.or.id- Sebagai tindak lanjut dari isi surat yang dikeluarkan oleh Rektor Universitas Nurul Huda (Unuha), H. Imam Rodin, S.Ag., M.Pd.I., Nomor: 403/UNHA/KP/V/2022 pada (31/05/2022 dan Surat Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja, Drs. H. M. Tasdiq, M.Pd.I., Nomor: 057/YPP-NH/KP.01.00/V/2022 yang dikeluarkan pada (31/05/2022 kemaren, yang berisikan tentang Seleksi Pegawai Tetap Universitas Nurul Huda, maka pada Kamis, (02/06/2022) di Kantor YPPNH Sukaraja pihak YPPNH laksanakan penyeleksian calon pegawai tetap Unuha tersebut.

Adapun orang yang menyeleksi ditunjuk langsung oleh Ketua YPPNH, Drs. H. M. Tasdiq. Orang tersebut adalah Ketua Bidang Pendidikan YPPNH Sukaraja, Dedy Mardiansyah, M.Pd., Ketua Bidang Perekonomian YPPNH Sukaraja, Mudakir Hasyim, dan Sekretaris YPPNH Sukaraja, Mukhammad Fathoni, M.Pd.I.

Sementara untuk materi yang diujikan ada tiga poin. Yang pertama, Integritas dan Loyalitas oleh Ustadz Dedy Mardiansyah. Yang kedua, Baca Tulis Al-Quran (BTA) oleh Ustadz Mudakir Hasyim. Ketiga Akidah dan Ibadah Aswaja oleh Ustadz M. Fathoni.

Kegiatan berlangsung pada Pukul.10.00 WIB s.d selesai. Untuk jumlah yang mendaftar sendiri ada sekitar 8 orang namun yang ikut seleksi hanya 7 orang.

“Dari semua yang mendaftar kita nyatakan lolos. Tetapi lolosnya itu lolos bersyarat,” tegas Mudakir

Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa masing-masing peserta seleksi mempunyai keunggulan dan sekaligus kekurang sendiri-sendiri.

Kemudian dari hasil yang telah diperoleh, Ustadz M. Fathoni berharap semoga apa yang telah mereka upayakan tersebut memberikan dampak positif baik bagi diri pribadi peserta seleksi calon pegawai tetap Unuha maupun bagi tempat yang mereka tujuh untuk mengabdi yakni Unuha itu sendiri.

“Saya selaku orang yang diamanahi untuk menyeksi dengan materi Akidah dan Ibadah Aswaja atau ke NU-an masih merasa kurang puas dengan hasil yang kita peroleh, terutama tentang materi yang saya bawahkan, yaitu Akidah dan Ibadah Aswaja,” katanya.

Ia juga menimbali lagi, karena tempat ia mengabdikan diri itu pondok pesantren yang notabene berbasis nahdliyin atau warganya mayoritas NU dan tempat peserta tujuh juga masih berada dalam naungan pondok pesantren, maka ia berharap seiring berjalan waktu pengetahuan aswaja atau ke- Nu-an Warga YPPNH bisa ditingkatkan lagi. Terutama bagi peserta yang ikut seleksi tersebut. (Yandi)

Tinggalkan Balasan