http://pontrennurulhudaokut.or.id/- Yudisium Universitas Nurul Huda. Kamis, (16/12/2021). Dikampus B Universitas Nurul Huda Sukaraja, Buay Madang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT).
Poto Rektor UNH H. Imam Rodin, S.Ag., M.Pd., pada saat sambutan dalam acara yudisium pertama Universitas Nurul Huda
Rektor Universitas Nurul Huda, H.Imam Rodin, S.Ag., M.Pd., dalam sambutannya ia berharap agar para calon wisudawan wisudawati walaupun nantinya tidak lagi berstatus sebagai mahasiswa Universitas Nurul Huda, untuk tetap bersedia membantu dan berkontribusi dalam membesarkan nama UNH secara bersama.
” Ingatlah bahwa apa yang anda capai hari ini bukan karena semata-mata atas usaha anda sendiri, karena diluar diri anda ada orang lain sangat berjasa, terutama kedua orang tua dan para kerabat terdekat anda,” pesan Rektor UNH pada saat sambutan.
Maka dari itu Rodin sangat menekankan agar para wisudawan untuk selalu menjunjung, menghormati, serta memperhatikan kedua orang tua nya masing-masing.
Selain itu Rodin juga menyampaikan bahwa perlunya menumbuhkan rasa bangga terhadap profesi yang dilakukan terutama dalam bidang pendidikan, seperti ketika jadi guru atau dosen, agar pendidikan yang diusahakan benar-benar bermutu dan berkualitas, karena dijalankan dengan penuh semangat ketulusan dan tanggung jawab.
Dalam sambutan kedua disampaikan oleh Menteri Pendidikan Nurul Huda, Dedy Mardiansyah, M.Pd., dalam kesempatan itu ia mengatakan bahwa, pendidikan Pesantren Nurul Huda sekarang dengan Universitas Nurul Huda nya, kini bisa melambangkan bintang sembilan sebagai spirit kebersamaan, yaitu spirit Ahlussunah Waljamaah, yaitu merangkul dan terbuka.
” Untuk mewujudkan itu maka Yayasan Nurul Huda memadukan antara pendidikan pesantren yang bahan ajarnya serta konsep mengajar erat dengan cara pembelajaran kitab kuning dan dipadukan dengan pendidikan formal menggunakan kurikulum, hingga bisa sambung dengan ruang dan peluang yang ada, hingga lahirlah sekolah-sekolah berbasis kurikulum sampai pada titik berdirinya Universitas Nurul Huda,” ungkapnya.
Kemudian Dedy juga mengatakan, jika yang jadi santri di Nurul Huda tidak hanya orang muslim, tetapi ada juga orang Katolik, Hindu, hingga Kristen di lingkup UNH. Dan menurutnya itu itulah wujud dari bintang sembilan yang dimiliki UNH, hingga akan menegaskan bahwa kedepannya UNH akan lebih banyak yang lagi yang mondok, akan lebih banyak lagi yang mengakses untuk menjadi peserta didik di Universitas Nurul Huda.
selain itu Dedy menyampaikan modal 4M yang dimiliki oleh Universitas Nurul Huda, yaitu Mudah, Murah, Mutu, dan Multiguna.
Pada acara Yudisium UNH kali ini Dr. Ahmad Shodiqin, M.Pd., dipilih untuk menyampaikan orasi ilmiah, dalam orasinya beliau memaparkan bahwa, Universitas Nurul Huda yang dibawah naungan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Huda tidak pernah dengan menggunakan 5 metode yang tidak pernah lepas dari Universitas, yaitu tarbiyah ( proses penyampaian setahap demi setahap), taklim (usaha terus menerus), tadris (menyiapkan regenerasi), ta’dib (mempunyai sopan santun), dan Tazkiyah Pembinaan akhlaq.
“Untuk mencapai semua itu maka yang harus dilakukan adalah meluruskan niat, niat bahwa kamu mengikuti proses pendidikan semata karena mengharapkan barokah dan ridho Allah SWT,” Tegasnya
Beliau juga mengatakan bahwa, ada dua nafsu yang dimiliki oleh manusia yang harus dipupuk, yaitu ghadabiyah dan nafsu syahwatiyah. Nafsu ghadabiyah yakni nafsu yang apabila kita menginginkan sesuatu yang tinggi dan sulit seperti contoh keinginan untuk menjadi presiden, asal dengan niat yang baik, cara baik dan tujuan juga baik, maka itu sangat dianjurkan. Kemudian nafsu syahwatiyah, merupakan nafsu yang jika kita menginginkan kaya, namun dengan cara dan niat yang tidak baik, tetapi jika niat, tujuan serta caranya baik maka itu tidak disebut nafsu syahwatiyah, tetapi adzimah.
Dan untuk calon Wisudawan-wisudawati yang akan diwisuda pada Sabtu, (18/12/2021) setidaknya ada 302 mahasiswa UNH, terdiri dari 182 wisudawan serta 120 wisudawati berasal dari seluruh prodi. (YANDI)